menunggu pagi
seorang penyair melanjutkan mimpi
merebahkan pikir di tengah angan semilir
berharap ilham berkunjung lagi
kerap kelam berujung duri
lalu rakus meraup diksi
dan mengukus rima agar tak basi.
mimpi seorang penyair adalah syair
bukan bait bait beraroma anyir
tak apalah bila diwarnai sedikit sindir
siapa tahu yang tersindir lalu mau berpikir
untuk merubah peri dan laku
karena pada akhirnya setiap raga akan pergi dengan tandu.
...di dalam mimpi pagi itu
jasad si penyair terbaring di atas tandu
para pelayat riuh melagu...
kemayoran, 22012010
2 komentar:
Saya suka sekali puisi ini. Seperti mendapat sokongan pun pembelaan bagi puisi-puisi kritik yang kerap saya buat.
Ah, betapa hebatnya kau menuliskan kata-kata puitis untuk puisi secadas ini?
terimakasih, kawan. komentar ini amat menyemangatiku..
Posting Komentar