Senin, 21 Februari 2011

Digoda Sajak

awal cerita di tata almanak, sajak mampir sejenak
menawarkan rancu di beranda sukaku
tentu tegas aku menolak oleh ketidakpahamanku
di lain luang sajak kembali bertandang
memamerkan sepohon indah nan rindang
selerakupun sedikit terangsang
dan seiring waktu, sajak kian rajin menyelinap ke setiap inderaku.

kini sajak tak lagi risih
genit mencubit di riuh rerintih,
gemulai menari di atas genangan getih,
menembangkan pilu terdengar merdu,
menuturkan derita tiada terbata,
mengisahkan lakon curang amat tenang.
aku renyah mengunyah semua kisah,
belajar tega menadah airmata para lara,
dan bernafsu meramu kata menjadi pelupa duka.

ah...sajak,
pekaku kau injak injak
hingga akupun merasa enak.


kemayoran, 26-01-'10

Tidak ada komentar: